NABI KHIDIR AS DAN WALI ALLAH
Ahmad Zain An Najah
“ Keyakinan kita (ahlu al–sunnah wa al-jama’ah) adalah tidak memuliakan seorang wali di atas nabi, bahkan sebaliknya kita berkeyakinan bahwa satu orang Nabi lebih mulia dari seluruh wali “ ( Imam Thohawi )
Adalah seorang Kyai yang mendapat amanat sebuah jabatan yang bergengsi, akan tetapi yang sangat disayangkan adalah pernyataan-pernyataannya yang sering kali terdengar aneh, manuver-manuver politik nya sering membingungkan orang, alias nggak jelas dan sulit di tebak, “ manuver politik seorang wali “ kata seorang pengikutnya.
Bahkan ketika secara jelas, dia melakukan sebuah kesalahan fatal, masih ada saja yang menyeletuk: “ dia kan seorang wali , masak berbuat salah “ . Cara berpikir seperti ini perlu diluruskan.
Sebagian lain mengaku, bahwa dia mempunyai seorang guru, yang dalam satu waktu bisa berada di dua tempat. Percayakah anda bahwa dia seorang wali Allah ? Bahkan diantara mereka tidak bergeming sedikitpun ketika di bacok dengan pedang, apakah itu pertanda bahwa dia mempunyai karomah ? Bahkan konon beberapa diantara wali songo bisa merubah buah yang masih dipohon menjadi emas, malah diantara mereka ada yang bisa berjalan di dalam tanah. Bagaimana seorang muslim harus bersikap, ketika melihat fenomena di atas ?
Pengertian wali dan beberapa syaratnya
Wali di dalam ajaran Islam mempunyai banyak arti :
1/Wali berarti teman setia dan orang yang dipercaya Allah berfirman
يأبها الذين آمنوا لا تتخذوا عدوي وعدوكم أولياء تلقون إليهم بالمودة وقد كفروا بما جاءكم من الحق
Wahai orang – orang yang beriman janganlah engkau menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman- teman setia, yang kamu sampaikan kepada mereka ( berita –berita Muhammad), karena rasa kasih sayang , padahal mereka telah ingkar terhadap kebenaran yang datang kepadamu “ ( QS Al Mumtahanah : 1 )
2/Wali juga berarti pemimpin. Allah berfirman :
يأبها الذين آمنوا لا تتخذوا اليهود والنصارى أولياء بعضهم أولياء بعض
“ Wahai orang – orang yang beriman , janganlah engkau menjadikan orang orang Yahudi dan Nashrani sebagi pemimpin- pemimpin kamu, sebagian mereka adalah pemimpin sebagian yang lain “ ( QS Al Maidah : 51 )
3/Wali juga berarti pelindung. Allah berfirman :
الله ولي الذين آمنوا يخرجهم من الظلمات إلى النور
“ Allah adalah pelindung orang –orang beriman , Yang mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju kepada yang terang “ ( QS Al Baqarah : 257 )
Dari keterangan di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Wali Allah adalah : “ Orang – orang yang dekat kepada Allah , karena mereka menyerahkan diri kepada-Nya, mengerjakan perintah- perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya( menjadikan Allah sebagai pemimpin mereka ) , serta mereka akan mendapatkan perlindungan dari Allah “ .
Sebagian ulama ada yang membagi Wali Allah menjadi dua kelompok :
a. Kelompok pertama yaitu orang- orang yang mendapatkan “ Wilayat al-‘Ammah ” ( perlindungan secara umum ) dari Allah . Mereka itu adalah orang-orang Islam dan beriman , yang secara umum telah mendekatkan diri dengan Allah, dan akan mendapatkan perlindungan dari Allah, walau mereka kadang menjauh dari Allah, atau berbuat maksiat terhadapNya.
b.Adapun kelompok yang kedua adalah mereka yang akan mendapatkan “ Wilayat al-Khosoh “ ( perlindungan secara khusus ) dari Allah swt. Menurut sebagian ulama , mereka adalah orang – orang yang mengetahui Allah dengan segala sifat-sifatNya, yang selalu mentaati segala perintah–Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, selalu menjaga dirinya supaya tidak terjerumus ke dalam kesenangan yang melalaikan, dan segera bertaubat ketika berbuat kesalahan “
Namun, orang yang mendapatkan “Wilayat al-Khosoh “ diatas, sebenarnya tidaklah terbatas apa yang di terangkan di atas , artinya : bahwa orang yang mengetahui Alloh dan sifat-sifat-Nya saja, belumlah cukup untuk mendapatkan “Wilayat al-Khosoh “ dari Allah. Karena ada satu unsur penting yang belum disebutkan pada pengertian di atas , padahal unsur tersebut sering disinggung oleh para ulama.
Untuk mengetahui satu unsur penting tersebut, kita mencoba menyelusurinya, disela- sela pernyataan Hasan Basri, seorang ulama yang amat piawi pada zaman tabi’in. Beliau pernah mengatakan : “ Ilmu itu ada dua ; ilmu yang di lidah, adalah sesuatu yang akan dimintai pertanggung jawabannya di depan Allah, sedang yang kedua adalah ilmu yang di hati, inilah ilmu yang bermanfaat “ .Beberapa ulama salaf pun pernah mengatakan : “ Ulama itu ada tiga macam ; Pertama : adalah mereka yang mengetahui tentang Allah dan tentang perintah Allah, Kedua: adalah meeka yang mengetahui tentang Allah tapi bodoh terhadap perintah-perintahNYa , Ketiga : adalah mereka yang mengetahui perintah Allah tapi bodoh tentang Allah sendiri. Yang terbaik adalah yang pertama “ .
Berpijak dari keterangan diatas, kita katakan bahwa : seorang wali yang akan mendapatkan wilayah khossoh , haruslah mempunyai ilmu yang memadai tentang Dienul Islam, atau meminjam ungkapan Hasan Basri adalah menguasai ilmu tentang hukum-hukum Allah. Tanpa bekal ini, tak mungkin seseorang bisa sampai pada derajat wali. Kenapa ? Karena seseorang tidak akan menjadi hamba yang dicintai Allah, kalau dia bodoh terhadap perintah-perintah-Nya. Semangat di dalam beribadah saja tidak cukup untuk meraih gelar ini. Kita lihat, umpamanya orang-orang Nasrani ( Kristen ) , mereka sangat antusias di dalam beribadah, tetapi Allah menyebut mereka sebagai orang-orang yang sesat ( Dhollin ) , seperti yang tercantum di dalam surat Al Fatihah. Semangat, tapi bodoh hanya akan menghasilkan orang- orang yang sesat saja. Sebaliknya, pintar tanpa semangat, hanya akan menghasilkan orang-orang yang dimurkai Allah ( Al Maghdhubi ‘alaihim ) termasuk di dalamnya orang-orang Yahudi. Islam adalah agama penengah ( wasath ), agama yang telah menjadi saksi bagi umat-umat yang lainnya, agama yang memperhatikan seluruh demensi kehidupan, agama yang ajarannya mampu membuat kehidupan ini seimbang.
Wal hasil, ilmu adalah hal yang sangat diperlukan bagi seorang yang ingin menjadi seorang wali. Perhatikan sabda Rosulullah saw. :
ومن يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
“ Barang siapa yang Allah menginginkan pada dirinya kebaikan, niscaya Allah akan memahamkan dia tentang ajaran agama. “ ( HR Bukhori Muslim )
Berkata Ibnu Hajar ketika mengomentari hadits diatas : “ Mafhum hadits diatas menunjukkan, bahwa barang siapa yang tidak mempelajari ajaran Islam atau paling tidak tentang dasar-dasar agama dan masalah furu’ yang terkait, berarti dia tidak akan mendapatkan kebaikan ( Fathul Bari 1/165 ) .
Hal ini dikuatkan juga dengan firman Allah :
ألا إن أولياء الله لا خوف عليهم ولاهم يحزنون الذين آمنوا وكانوا يتقون
” Sesungguhnya para wali Allah itu tidak ada ketakutan dalam diri mereka dan merekapun tidak bersedih hati. Yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah serta bertaqwa kepadaNya “ ( QS. Yunus : 62-63 )
Orang- orang yang bertaqwa adalah orang yang mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya. Dan seseorang tidak akan bisa berbuat seperti itu, kalau tidak mengetahui perintah-perintahNya serta bodoh terhadap larangan-laranganNya.
Dari uraian di atas, akhirnya kita bisa menyimpulkan, bahwa Wali Allah yang sebenarnya adalah seorang muslim yang alim terhadap ajaran agamanya dan konsekwen, serta konsisten dengan ilmu yang dimilikinya, siapapun dia, dan apapun kedudukannya.
Khidhir as, seorang wali atau nabi ?
Di sana ada beberapa kasus yang perlu ditanggapi, diantaranya adalah kisah Khidir dengan nabi Musa. Di dalam surat Al Kahfi disebutkan bahwa nabi Musa as pernah belajar kepada Khidhir. Sebagian kaum muslimin yang berkeyakinan bahwa Khidhir adalah seorang wali, mereka menyimpulkan bahwa seorang wali lebih afdhol dari seorang nabi, dengan bukti nabi Musa belajar kepada Khidir. Keyakinan ini, akhirnya berkembang lebih luas lagi dan menyebabkan bermunculnya orang- orang yang mengaku dirinya wali Allah, bahkan sebagian mereka sudah tidak mengakui ajaran Islam yang di bawa oleh nabi Muhammad saw, karena beranggapan bahwa wali lebih utama dari nabi, dan tidak perlu mentaati ajaran- ajarannya.
Sungguh keyakinan semacam itu sangat menyesatkan, karena akan mengakibatkan rusaknya ajaran Islam ini. Padahal menurut pemahaman Ahlu al-Sunnah wa al- Jama’ah bahwa nabi dan rosul merupakan manusia yang paling utama dan mulia di sisi Allah swt. Untuk lebih jelasnya, kami sebutkan di bawah ini, urutan umat manusia yang paling utama sejak awal diciptakannya, hingga hari kiamat kelak-berdasarkan pendapat para Ulama Ahlu Sunnah- :
1-Urutan Pertama adalah para rosul dan nabi adalah kelompok manusia yang paling mulia di sisi Allah, bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa mereka lebih mulia dari para Malaikat. Diantara para rosul dan nabi tersebut, terdapat Ulul Azmi ( Nabi Muhammad saw, Isa as, Musa as, Ibrahim as, Nuh as) mereka itu, adalah orang – orang yang terbaik di antara para nabi dan rosul. Dan Nabi Muhammad saw adalah yang terbaik diantara ulul azmi sekaligus sebagai pemimpin para nabi dan rosul.
2.Setelah itu, baru para wali Allah. Dan kelompok Wali Allah yang paling baik dalam sejarah manusia adalah para sahabat Rosulullah saw . Diantara para sahabat tersebut, Abu Bakar As-Siddiq adalah yang terbaik. Kemudian Khulafa Rosyidin sesudahnya yaitu : Umar bin Khottob ra, Utsman bin Affan ra, serta Ali bin Abi Tholib ra)
Barangkali diantara kita ada yang bertanya, kalau begitu di mana Khiddhir as di dalam urutan- urutan tersebut ? Bagaimana dengan wali-wali Allah yang lainnya, khususnya yang sangat dikenal oleh masyarakat awam ? Dan bagaimana dengan wali songo yang ada di Indonesia ?
Untuk menjawab sejumlah pertanyaan diatas, kita harus mengetahui terlebih dahulu, apakah Khidhir as itu nabi atau wali ? Sampai sekarang masalah ini, masih menjadi polemik yang hangat dikalangan sebagian orang. Dan hal ini, sangatlah wajar karena tidak ada teks Al-Qur’an maupun Hadist yang menyebutkan secara terus terang tentang status Khidhir as. Oleh karenanya kita dapatkan sebagian orang beranggapan bahwa Khidhir as, adalah seorang wali besar, bahkan mungkin Imamnya para wali. Dan Allah telah menganugrahkan kepada-nya wahyu dan ilmu, serta hikmah. Sebagian yang lain berkeyakinan bahwa Khidir as adalah salah satu dari Nabi Allah. Tapi yang jelas, keduanya sepakat bahwa Khidir as adalah hamba Allah yang pernah bertemu dan menjadi guru nabi Musa as, yang kisahnya disebutkan dalam Al Qur’an, tepat di dalam surat Al Kahfi.
Paling tidak, ada dua hal yang menunjukkan bahwa Khidhir adalah seorang nabi.
Pertama : Ibnu Katsir di dalam bukunya “ Al Bidayah wa al -Nihayah “ telah memberikan alasan yang cukup menarik untuk menolak pendapat yang mengatakan bahwa Khidhir as membunuh anak kecil yang ditemuanya di jalan, karena perasaannya mengatakan bahwa anak kecil tersebut, kelak akan menjadi anak yang durhaka kepada orang tuanya. Ibnu Katsir menyatakan bahwa seorang wali, bagaimanapun juga derajatnya, tidak begitu saja berbuat sesuatu yang sangat besar hanya berdasar perasaan belaka. Karena sebuah “perasaan” tidak boleh dijadikan standar untuk semudah itu menghabisi nyawa anak kecil yang belum punya dosa.
Abu Bakar as Siddiq ra saja- yang nota benenya adalah pemimpin para wali – masih bimbang , ragu-ragu, dan berpikir tujuh kali, sebelum akhirnya mantap untuk menjalankan proyek “ jam’ul quran “ ( mengumpulkan Al Qur’an dalam satu mushaf ) . Abu Bakar as Siddiq ra bimbang untuk melangkah, karena kawatir apa yang akan dilakukannya nanti akan menyalahi ajaran Rosulullah saw. Padahal proyek “ jam’ul quran “ merupakan proyek yang sangat masuk akal, dan mempunyai dasar pijakan yang kuat. Walau begitu, Abu Bakar as Siddiq masih ragu dan penuh kekhawatiran. Lain dengan Khidhir as, yang dengan begitu mudah membunuh anak kecil yang ditemuinya tanpa sebab apa-apa. Ini semua menunjukkan bahwa Khidhir as adalah seorang nabi yang mendapatkan wahyu dari Allah swt, sehingga dengan wahyu tersebut,tanpa pikir panjang beliau segera menjalankan apa yang diperintahkan kepadanya, walau perbuatan tersebut, secara sekilas terlihat sebagai sebuah kemungkaran.
Kedua : Nabi Musa as belajar dari nabi Khidhir as. Ini juga , merupakan indikasi bahwa Khidhir as adalah seorang nabi. Karena sangat kecil kemungkinannya seorang Nabi sekaliber Musa as, diperintahkan belajar dari seseorang yang bukan Nabi.
Bagi orang yang hanya membaca kisah Khidhir as dengan nabi Musa as secara sekilas, akan terkesan baginya, bahwa Khidhir as lebih pandai dari nabi Musa as. Dan itu, akan memberikan dampak yang kurang bagus pada keyakinan masyarakat, karena akan mengesankan bahwa Khidhir as ( yang menurut mereka adalah seorang wali ) ternyata lebih mulia dari seorang Nabi Musa as, salah seorang nabi yang mendapatkan julukan Ulil Azmi ( Nabi- nabi yang memiliki ketangguhan yang luar biasa )
Seseorang yang menyakini bahwa seorang wali lebih mulia dari nabi, bahkan lebih mulia dari para nabi yang tergolong dalam kelompok Ulul Azmi, maka orang tersebut telah terjerumus di dalam kebodohan yang nyata. Keyakinan tersebut merupakan keyakinan yang sesat, dan merusak aqidah kaum muslimin, karena beranggapan bahwa seorang wali berhak untuk berbuat sesuka hatinya, walau perbuatan itu bertentangan dengan syara’ dan akal sehat serta fitrah manusia. Dia, bisa saja merusak barang milik orang lain dengan dalih menyelamatkannya, atau bahkan akan dengan mudah membunuh siapa saja yang dia kehendaki, dengan alasan dia adalah seorang wali, dan dia meniru apa yang dilakukan oleh Khidhir as.
Pendapat bahwa Khidir as, adalah seorang nabi, dikuatkan dengan perkataan seorang tokoh Islam, yang karya-karyanya menjadi rujukan kaum muslimin yang bermadzhab ahlu al–sunnah wa al-jama’ah, yaitu Imam Thohawi, beliau menulis di dalam matan “ Aqidah Al- Thohawiyah “ :
“ Keyakinan kita (ahlu al–sunnah wa al-jama’ah) adalah tidak memuliakan seorang wali di atas nabi, bahkan sebaliknya kita berkeyakinan bahwa satu orang Nabi lebih mulia dari seluruh wali “
Begitu juga wali- wali lain yang telah dikenal luas oleh masyarakat, baik di Timur Tengah, maupun di belahan bumi yang lain, termasuk di Indonesia sendiri, mereka itu, bagaimanapun tingginya keimanan dan kehebatan mereka, namun kedudukan mereka, tetap di bawah para sahabat Rosulullah saw, karena para sahabat adalah generasi terbaik sepanjang sejarah manusia , tentunya setelah para nabi dan rosul. Merekalah ( para sahabat ) wali-wali Allah yang bukan saja bisa menyebarkan Islam , tapi mereka juga telah mampu menaklukan dunia ini dan membekuk dua kekuatan super power pada waktu itu, Persi dan Romawi.
Sedangkan wali- wali Allah yang lain, khususnya yang hidup pada zaman ini, keimanan mereka jauh di bawah keimanan para sahabat. Apalagi yang mengaku-ngaku bahwa diri mereka wali, tentunya sangat jauh perbedaannya. Inipun, kalau mereka benar- benar wali Allah. Karena wali Allah yang sebenarnya, adalah mereka yang memberikan kontribusi pada masyarakat dengan semaksimal mungkin. Yaitu selalu berdakwah, beramar ma’ruf dan nahi mungkar, memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi di masyarakat , bahkan akan mampu mnggerakkan reformasi yang sebenar- benarnya. Dan tentunya Umat Islam, dan bangsa Indonesia khususnya, akan bisa merasakan kehadiran mereka. Namun kenyataannya, justru yang terjadi adalah kerusakan demi kerusakan, kekacuan demi kekacuan, bahkan suara mereka, yang mengaku wali- wali Allah, tidak pernah terdengar.Wallahu a’lam.
Kairo, Agustus 2002
Juni 26, 2007 at 2:54 am
Assalamualikum…
Bismillahirahmannirrahim,.
pertama..saya ingin bertanyakan pendapat kepada yang arif, apakah benar nabi Allah khidir di tugaskan menjaga air dan apakah ada nabi yang menjaga tumbuh-tumbuhan,..
kedua..ada juga berpendapat bahawa nabi khidir boleh berjalan di atas air,.dan ini apakah merupakan ilmunya yang diajarkan oleh Allah terus kepada nabi khidir atau kelebihan yang diperolehi oleh nabi khidir,.
ketiga,..bagi orang-orang yang menuntut ilmu seperti bertapa dan berzikir sebagaimana di lakukan oleh wali songo mengatakan mereka mendapat ilmu-ilmu yang unik,..dan juga ebrkata mereka mendapat ilmu secara ghaib dari nabi khidir dengan izin Allah SWT.
secara peribadinya,saya tidak mengatakan mereka ini sesat kerana mereka juga beribadat kepada Allah,bahkan lebih khusyuk dan lebih mencintai Allah berbanding orang islam yang lain..
wallahu ‘alam,..saya juga tidak pasti apakah kedudukan mereka,..seungguhnya Allah itu maha menengar,maha mengtahui dan memberi menunaikan permintaan hambanya demi kesejahteraan mereka,..
Agustus 17, 2009 at 8:03 am
bismillah…
suamiku pesan, selepas solat kirimkan al-fatihah kepada para rasul, nabi dan wali. terutamanya nabi muhammad SAW, nabi yang menjaga air, nabi yang menjaga tumbuhan, nabi yang menjaga haiwan dan nabi yang menjaga tanah.
oleh kerana ilmu ini bukannya ilmu yang saya pelajari dari guru, maka tidak berani saya untuk terangkan dengan lebih lanjut.
para kiyai di ponorogo mungkin bisa memberikan huraian lebih lanjut.
wassalam.
Januari 5, 2010 at 11:41 pm
gimanapun kita tetap salawat kepada nabi muhammad saw…bukan kdp wali..ato nabi .nabi muhammad memang paling mulia.coba kita bayangkan..cerita para wali yg bisa kebal..bisa terbang ..bisa menghilang..tp gmana dgn nabi muhammad??apa setiap perang nabi muhammad itu pake ilmu kebal??kenapa tidak ditiup saja org qurais ktika perang badar.kenapa nabi bisa luka ketika perang??nabi muhammad menjalankan hidup seperti manusia yg biasa.padahal mustahil dy tidak bisa melakukan apa yg ada pada nabi ato wali yg laen.kesederhanaan muhammad menjadi manusia apa adanya itu yg harus kita tiru.bukan meniru para wali dgn semedi mencari ilmu karomah ato ilmu kebal.maaf kalo salah..
Oktober 25, 2014 at 8:07 pm
Memang sala betul kamu
September 20, 2017 at 12:16 pm
Nabi Muhammad membelah bulan
November 2, 2010 at 11:43 am
untuk mengetahui lanjut, ayuh ke negeri sembilan, boleh saya ungkaikan persolan2 tuan semua
Oktober 21, 2011 at 2:50 am
negeri sembilan di mana ya? bisa saya tahu alamatnya?
Juli 9, 2007 at 4:28 am
Assalamu’alaikum wr wb,
Bicara masalah ilmu, asal science/scene maknanya “TAHU” Atau mengetahui jadi tidak berarti memiliki.
Ilmu yang punya ALLAH, kita hanya mengetahi seperti halnya kita bisa baca A, B, C dst bisa dibuktikan tapi tidak terlihat bentuknya seperti apa, sedang apabila dibuktikan dan bisa diuji materiil kita bisa baca dan disaksikan kebenarannya akan bacaan tersebut.
Lebih dalam tentang ilmu, masalah jalan diatas air, kebal dan sebagainya hanyalah acesoris belaka yang tujuan utama dalam hidup, ” Kita lahir dunia merupakan sebuah kemenangan dan kembalinya ke Tuhan juga harus Menang ” perjalanan atau proses hidupnya manusia itu diisi dengan Al-Quran lengkap segala tuntunan.
Bila Seseorang siap dengan Amar Ma’ruf nahi munkar, Insyaallah diijabah kemauan.
To be continued
Soegiharto
Juli 9, 2007 at 12:10 pm
Assalamulaikum wr. wb
Untuk mas Alif ….
Untuk mendapatkan sesuatu yang diingininya, seorang muslim hendaknya menempuh cara-cara yang telah diajarkan oleh Al Qur’an dan Sunnah. Untuk mendaptkan ilmu agama umpamanya, seharusnya dia belajar dari para ulama dan membaca banyak buku tentang ajaran agama, niscaya Allah akan mengajarkannya ilmu-ilmu tersebut. Selain itu seharusnya dia melaksanakan segala perintah Allah dan Rosul-NYa, niscaya Allah akan menambahkan ilmu-ilmu yang tidak didapatkan oleh banyak orang. Adapun bertapa dan nyepi di gua-gua bukanlah dari ajaran Islam, seandainya dia mendapatkan ilmu yang aneh-aneh, kemungkinan besar berasal dari Jin.
Wallahu A’lam
Juli 11, 2007 at 7:35 am
Assalamu’alaikum wr.wb
Perkenalkan saya Makhluk Alloh yg masih Bodoh tentang Ilmu Islam.
Pendapat ini menurut pendapat saya, mungkin dari saudara-saudari Muslim lebih mengetahui jawabannya, menurut pendapat saya :
1. Memang air,tumbuhan, angin,Surga, Neraka & Semua ciptaan Alloh itu semua Makhluk Alloh, semua makhluk Alloh itu ( selain manusia & Jin ) selalu bertasbih memuji kebesaran Alloh. jadi Nabi itu di utus oleh Alloh untuk menyampaikan Ilmu / Agama Alloh.
Makhluk Alloh selain Manusia & Jin itu sudah tunduk & Memuji Kebesaran Alloh, jd tidak perlu di jaga.
2. Nabi / Wali Alloh itu insyaAlloh segala Do’a nya dikabulkan Alloh, karena memang sudah dekat dgn Alloh ( Tidak ada penghalang ) Manusia ( Jawa = Manungso : Manunggaling Kang Kuwoso ) jadi kalau Manusia sudah mencapai tingkat ini ( INSAN KAMIL ). Jadi orang yang menjadi kekasih Alloh ( Nabi / Wali ) itu tidak mustahil jika dapat melakukan hal yang diluar kewajaran/kebiasaan manusia lain.
Why not? Kalo Nabi/Wali meminta dan Alloh menghendaki/ Mengabulkan.
3. Bukankah Nabi Kita Muhammad SAW juga pernah BerTakharub ( Menyendiri ) di Gua Hira ?
pada saat turunnya beberapa Surah ( dlm Al Qur’an )juga pernah terjadi di Gua Hira.
Maksud dari berTakharub/ BerSemedi / Menyendiri/ Uzlah adalah untuk konsentrasi/Berdzikir mengingat Alloh dengan Khusuk tanpa ada gangguan dari hirukpikuk manusia ( Keduniawian ).
Mengenai Wali 9 adalah pada kondisi /Zamannya Beliau2 menyebarkan Agama Islam di Jawa , dimana masyarakat masih banyak menggunakan Klenik/ Perdukunan atau Ilmu Gaib.
Jadi Beliau2 ( Wali 9 ) Juga diberi kelebihan/ Karomah ttg Ilmu Gaib. ( Bukankah pada Zaman Nabi Sulaiman maupun Nabi Musa, umatnya juga masih banyak yang menggunakan Sihir ? dan Nabi Musa pun juga dapat menggunakan Sihir( menurut masyarakat ) pada saat itu . padahal yang diperbuat Nabi Musa bukanlah sihir, melainkan Mukjizat. tetapi menurut masyarakat pada saaat itu menganggap bahwa Nabi Musa menggunakan Sihir.
Jadi menurut saya Alloh itu akan memberikan Mukjizat ataupun Karomah kepada HambaNya sesuai
kondisi pada saat itu.
Demikian dari saya , apabila masih kurang puas dari jawaban saya, saya mohon Maaf, memang saya masih belajar dan amsih bodoh.
Agustus 2, 2009 at 3:27 am
sama saya juga masih bodo dlm ilmu agama
menurut saya …
pendapat anada benar .
saya SETUJU……..
Februari 2, 2011 at 1:12 pm
ya mas, saya setuju dengan pendapat anda
Januari 12, 2012 at 1:12 pm
Sebenarnya yg melatih nabi musa dalam al quran itu adala malekat
September 11, 2007 at 5:43 pm
tes
Mei 24, 2011 at 2:33 am
JIKA ANDA INGIN BERBICARA KMU HARUS MEMIKIRKAN SESUATU SEBEUM SEMUA YANG TERJADI TERJADI
September 27, 2007 at 6:24 pm
*************************************************
” ILMU ”
adalah sebuah huruf yang tidak terungkap oleh kata kata kecuali oleh PERBUATAN.
” PERBUATAN ”
adalah sebuah huruf yang tidak terungkap oleh kata kata kecuali oleh KEIKHLASAN.
” KEIKHLASAN ”
adalah sebuah huruf yang tidak terungkap oleh kata kata kecuali oleh KESABARAN.
” KESABARAN ”
adalah sebuah huruf yang tidak terungkap oleh kata kata kecuali oleh PENYERAHAN.
Februari 22, 2008 at 5:01 am
apakah nabi khidir itu jg sama dng nabi muhammad saw
November 2, 2010 at 11:40 am
jika saudara mau tahu datang ke seremban… segala persoalan akan terungkai….
November 8, 2011 at 4:58 pm
hhhahahhhaaa……nga lah….
semua yang ada tercipta dan diciptakan hanya untuk Nabi Muhammad S.A.W….
Februari 15, 2012 at 3:27 pm
setuju. “Laulaka Ya Muhammad Lamma Khalaqtu Aflaka”.
Februari 17, 2014 at 10:19 am
jawaban anda menutup semua pertanyaan.
apa yg alloh tlah ciptakan dan yg akan diciptakan atau yg sedang diciptakan semua itu karna nabi muhammad S.A.W.
Februari 15, 2012 at 3:25 pm
sama-sama nabi tetapi bukan rasul. nabi khaidir tidak di utus untuk suatu ummat.
Mei 30, 2008 at 8:07 pm
Bams_phy@yahoo
Mei 31, 2008 at 2:44 pm
emmm,,, kira2 perbedaan antara karomah dan ilmu hikmah itu apa sichhh,,??
Februari 15, 2012 at 3:28 pm
karamah tidak bisa di pelajari. dy merupakan hadiah dari Allah ilmu itu harus dipelajari.
Mei 31, 2008 at 2:48 pm
mau nanya nich,,,perbedaan antara karomah dan ilmu hikmah itu apa sih??
Juni 10, 2008 at 4:31 am
ya mkin aku akan memberi komentar sedikit…..
ya menurut aku ilmu nabi hidir dengan ilmu nabi muhammad ya ga’ sama..!!!MUNGKIN ITU DOANG DARI AKU…!!!!
Juni 10, 2008 at 4:40 am
Q pengen naya’ kpd….!!!!!
bpk or mas..dosakah lo’ kaum lelaki jadi playboy…….?????????
Mei 29, 2009 at 11:26 am
Play boy kok gak nyambung c
Oktober 7, 2008 at 5:09 am
Wallohu a’lam semua yang kita pelajari atau kita ketahui tidak akan tau atau sanggup mengungkap ilmu Allah. Untuk mengetahui Khidir itu siapa kita kembalikan pada Allah saja, dan dia (Khidir) merupakan hamba Allah yang ditakdirkan untuk berjumpa dengan Musa.
selain itu juga Allah menjadikan semua kejadian yang terjadi tidak sia-sia dan itu merupakan untuk menguji umat berikutnya apakah lebih beriman kepada Allah apa ingkar kepada Allah dan juga siapakah yang terbaik amalanya.
wallohu a’lam.
Februari 24, 2012 at 7:49 am
saya seorang muslim?
saya setuju dengan pendapat anda bahwa alloh telah memerintah kan seluruh umat nya.agar dia yakin akan akan ada nya nabi dan wali dan sluruh makhluk di muka bumi ini.dan untuk supaya kita lebih yakin. kita lihat saja ciptaan nya alloh yg mh kuasa di alm dunia ini?
Oktober 29, 2008 at 6:50 am
Nek Aku nduwe Pedoman Hidup yaiku: D U I T, hehehehe…DOA USAHA IHTIAR TAWAKAL, Nek Keyakinane Islam Ya Sholat : ISHA, SUBUH, LOHOR/JUHUR, ASAR, MAGRIB dadine ISLAM, nek Mati mung kaen kapan, karo ngamal, Ilmune sing bermanpaat sing digawa kanggo tiket aring sorga kaya kue hehehee
Oktober 30, 2008 at 1:47 pm
oi wahaby madinah….dah pernah ketemu nabi khidr blm?
org yg kebyakan teori tapi kurang amal kyknya bukan ulama apalagi wali…..
pingin tau nabi khidr :
http://salafytobat.wordpress.com
Januari 8, 2010 at 6:31 pm
astofirlah.menyebut lah sebelum mengeluar kan kata2.wassalam
Mei 24, 2011 at 2:36 am
DANUCAPLAH SALAM SEBELUM KITA MENJADI SOMBONG
Februari 15, 2012 at 3:32 pm
mana bagusan orang banyak teori dengan banyakan praktek…?
November 25, 2008 at 5:22 pm
Wah, cerita saja…
Ada beda yang jelas antara ilmu dengan pengertian, berbeda jelas antara fakta dengan dalil, antara rasa dengan resepnya. Dengan kata lain, sejati ilmu bukan dalilnya. Teori, segala macam teori, bukanlah sejati ilmunya. Pun, teori agama. Islam bukan sekedar dalil, Bung. Islam itu kaffah, batin dan lahir. Batinnya dulu, baru lahirnya bisa mengikuti. Kalau cuma lahirnya yang diurus mengkilat, maka batinnya tetaplah keruh. Lagian, memangnya Allah cuma huruf alif lam lam ha?
November 25, 2008 at 5:30 pm
Halah, halah… galak juga Salikun, hehe…
Tapi, iya. Bagiku, dirasa-rasa, benar juga. Sibuk nian kita membahas Nabiyullah Khidr faya bin malkan itu nabi atau wali. Bagiku, terserah Yang Punya saja lah. Masalahnya justru, kenapa waktu kita yang sebentar ini tidak digunakan untuk mengenal-Nya? Sibuk kita dengan nabi atau bukan, sibuk pula dengan surga atau neraka, sekalian pahala atau dosa… Lha, Allah-nya mana?
Desember 13, 2008 at 11:02 am
pada hakikatnya, nabi khaidir adalah seorang INSAN KAMIL………
Februari 7, 2009 at 6:21 pm
Menurut saya, status Khidir AS wali atau nabi – adalah urusan Alloh, hanya Dia yang Maha Tahu. Begitu juga dengan sorga & neraka.
Tanggung jawab kita hanyalah bertaqwa kepada-Nya.
Februari 12, 2009 at 4:18 am
asalaamualaikum,
maf nich aku tertarik ma topik yg lagi dibicarakan mohon bantuannya.
menurut aku wali atau nabi adalah mahluk allah, dan yang khalij maha sempurna dan maha berkehendak jadi apa yang terjadi menurut saya itu jarena kehendak Allah. manusia punya kelebihan, karomah, kesaktiaan itu hanya sareat hakikat nya adalah Allah. karena menurut saya kejadian sekecil apapun mengandung hikmah bagi yang mau berpikir. bernafas pun ada hikmah di baliknya.
Maret 5, 2009 at 3:13 am
Kata Imam Al-Ghazaly, berdasarkan sikap pengetahuannya manusia terbagi kedalam 4 kategori :
1. Ada orang yang tidak tahu bahwa dia tidak tahu.
2. Ada orang yang tahu bahwa dia tidak tahu.
3. Ada orang yang tidak tahu bahwa dia tahu.
4. Ada orang yang tahu bahwa dia tahu.
manusia dalam kategori ke 1 (tidak tahu bahwa dia tidak tahu) adalah tipe kodok dalam tempurung, biasanya bersikap ” aku mengetahui semua” oleh karena itu orang ini bersikap sok tahu, sok pintar,sok benar sendiri,dan merasa sah-sah saja menghakimi orang lain bahkan mengkafirkan orang lain.
manusia dalam kategori ke 4 (tahu bahwa dia tahu)biasanya bersikap “semakin aku tahu maka ternyata aku semakin tidak tahu” orang ini bersifat rendah hati, menjaga bicara dan akhlaknya, tidak semaunya dan menghargai semua makhluk. Karena semakin banyak yang dia ketahui maka ternyata semakin luas semesta pengetahuan yang terbentang dihadapannya dan dia merasa sangat tidak ada apa-apanya dihadapan sang Pencipta.
Dan Anda, wahai penulis artikel ini, Anda adalah manusia kategori pertama, manusia “kodok dalam tempurung” yang sebenarnya tidak-tahu apa-apa, tapi sok tahu, Anda tidak tahu bahwa Anda Tidak tahu, dan akibatnya jadilah Anda menjadi makhluk terkutuk yang sok tahu.
Sedalam apa ketaatan anda ???, setinggi apa kealiman anda ???, demikian sok hebatnya dan sok tahunya menghakimi Dunia Kewalian dan dunia kenabian.
Benar-benar, Anda adalah tipe orang teramat sangat bodoh yang teramat sangat buta dengan kebodohannya
astagrfirullaah
Sadarlah, Allah dan Rosulnya menegaskan “CELAKALAH ORANG-ORANG YANG BANYAK SESUMBAR TENTANG APA YANG TIDAK DIKETAHUINYA”
alias ngomong tanpa ilmu, asal nyeplok saja,
Nauuzubillah
YAA ALLAH LINDUNGILAH DIRIKU DAN SELURUH KETURUNAN KU DARI MANUSIA SEPERTI INI, DAN JANGANLAH ADA DARI KETURUNANKU YANG MENJADI MANUSIA KODOK DALAM TEMPURUNG SEPERTI PENULIS INI. AAMIIN
Erik Darmawan
September 7, 2009 at 4:02 am
kalau begitu, anda sendiri termasuk kategori yang keberapa? anda menjatuhkan tuduhan, pengadilan, terhadap orang lain yang merasa tahu, jadi anda sendiri merasa bahwa anda tahu bahwa ada orang lain yang tidak tahu. jadi, anda merasa tahu? kontradiktif, tidak konsisten, tidak adil, dan dilaknat ALLAH. introspeksilah, rendah hatilah, buka hati dan pikiran terhadap perbedaan, jangan sembarangan menjatuhkan vonis. anda hanya mendasarkan tuduhan pada satu sumber, sedangkan ahmadzain berkonsultasi dengan banyak sumber terpercaya (pikiran dan hatinya terbuka). justru andalah yang mempromosikan penggunaan satu sumber saja dalam pengetahuan agama, seakan-akan sumber itu paling benar. ingat: hanya ALLAH yang paling benar! bertobatlah, saudara!
Desember 8, 2012 at 6:13 pm
Ya allah…………………..
Desember 8, 2012 at 8:40 pm
Hamba salut & ,tabi’ pada pendapat” pemahaman/kterangan” dari_AHLUSSUNNA. Waljama’ah tentang /prihal ;ke NABIAN bliau _yg sesuai dg dasar” ALQUR’AN juga bbrapa. CHADIST
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Mei 29, 2009 at 10:49 am
Kalo menurut pendapat saya, hanya allah yg tau segala hal. Yg tampak maupun yg tdk yg halus maupun yg kasar,krna smua yg ada dbumi dan dlangt hanya kepunyaan allah smata. Jadi apalah untungnx kt memperdebatkan masalah itu. Itukan hal gaib, hanx allahlah yg tau barang gaib. Kt lihat aza dr kt, dah bnr pa blm. Dah bisa menjalankan perintah allh dg smprna pa blm. Tugas kt hanya ibadah kpdnya.:-)
Juni 8, 2009 at 2:59 pm
Telah terbit buku terbaru tentang Nabi Khidir as, dengan judul “Makrifat Nabi Khidir as” ditulis oleh M. Ali, diterbitkan oleh penerbit Oase Bandung.
Buku ini sangat cocok Bagi Anda yang masih bingung tentang ajaran atau diri beliau, buku ini sangat menarik karna disertai dengan kisah nyata. Semoga kita mendpt barokah dari Beliau. Amin
November 2, 2010 at 11:48 am
layari laman http://www.anugerahsepakat3m.com/kesedaran
banyak yang kite tak ketahui ada di sini…alhamdulillah
Juni 20, 2009 at 11:54 am
wau…sebuah kajian yang sangat bermanfaat bagiku,sedikit mencoba untuk menyampaikan hasrat menurut saya setiap memahami sesuatu harus lihat2 dulu yang akan di pahami jangan mudah berargumen sehingga langsung memfonis tanpa pikir panjang, terlebih dalam mengkaji ilmu, ibaratnya kita gakkan mampu ngimbangi kecepatan orang yang naik motor dengan cara kita berlari. sekian terimakasih
Juli 15, 2009 at 5:59 pm
Waliullah artinya Kekasih Allah…
Para Nabi…dari Nabi Adam sampai dengan Nabi Muhammad adalah para kekasih Allah (para Waliullah).
Nabi adalah pangkat/level/derajat kemuliaan untuk menyebarkan/mendakwahkan aturan/syariat/hukum sesuai dengan zamannya masing-masing. Dan Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir, Nabi akhir zaman.
Ada ratusan pangkat Nabi, sebelum Nabi Muhammad SAW, yang menyampaikan kepada umatnya masing-masing tentang tujuan dasar (PENGABDIAN) kehidupan seorang hamba kepada Tuhannya.
dari sekian ratus Nabi…Allah berkenan menganugerahkan 25 orang Nabi dengan CahayaNya (NurNya)…itulah yang dinamakan dengan Rasulullah.
Itulah perbedaan Nabi dan Rasul. Para Nabi dan Rasul adalah para kekasih Allah (Waliullah).
Allah SWT berkenan mengutus KekasihNya, yang bernama khidir untuk mengajarkan dan menuntun KekasihNya yang lain yaitu Nabi Musa untuk lebih mudah bertemu TuhanNya (Allah SWT) dengan metodologi yang belum pernah terlintas dalam pemikiran Nabi Musa, Bahkan oleh keilmuan pada saat itu.
Kawan…Nabi Musa saat itu adalah seorang pemuda yang matang, hidup dalam lingkungan istana, kaya harta,penuh dengan ilmu pendek kata tidak ada ilmu dunia yang tidak beliau ketahui.
Namun Nabi Musa belum puas akan ilmu yang didapat, terutama sekali ilmu tentang keberadaan Tuhan…sebagai Pencipta alam semesta…Penggerak kehidupan.
Nabi Musa tidak yakin, bahkan Haqqul yakin bahwa bapak angkatnya yang bernama Firaun adalah seorang Tuhan. Walaupun pada saat itu masyarakat Mesir mempercayai bahwa Firaun adalah tuhannya.
Khidir AS dalam waktu singkat,yang pertama mengajarkan bagaimana hadap (kode etik) seorang murid kepada gurunya…tentang kepatuhan dan ketaatan, sebagai dasar transfer keilmuan sekaligus menundukan ke-aku-an Nabi Musa.
Yang kedua bagaimana cara berTuhan yang benar…mengenal Tuhan yang sebenarNya.
karena tidak tahu, meka tak kenal,tidak kenal maka tak sayang, tidak sayang maka tak cinta dan tak cinta maka tak kasih.
Mengenal Tuhan merupakan kehendakNya, seperti dalam FirmanNya : “Aku adalah perbendaharaan tersembunyi, Kuciptakan Makhluk agar mereka mengenalKu” ….sekaligus arah, tujuan dari kehidupan manusia, seperti dalam firmanNya :” Tidak Ku ciptakan Jin dan Manusia, hanyalah untuk mengabdi kepadaKu”.
Agar pengabdian kita bernilai,maka kita harus mengenal kepada Siapa kita mengabdi.
Sehingga Tuhan(Allah)sebagai sesembahan kita berwujud,sebagaimana sifatNya yang pertama dan utama yaitu “WUJUD”.
Dengan demikian “Inni wajahtu wajahiya” kuhadapkan wajahku kepada WajahNya menjadi jelas. Sehingga seorang hamba haqqul yakin…dalam shalatnya wajahnya berhadapan dengan wajah TuhanNya…ini yang dinamakan shalat yang KHUSUK. Wajahnya berhadapan dengan wajah Sang khalik, bukan berhadapan dengan sajadah atau tembok ataupun fikiran-fikiran khayalan yang lain. Karena semua itu dapat diserupakan oleh syaitan.
Setelah dapat bertemu dengan TuhanNya, Nabi Musa mendapat anugerah derajat Rasul, untuk menyebarkan tentang Tuhan yang sebenarnya kepada umat manusia pada zaman itu.
Keyakinan atau akidah tentang Ketuhanan ini tentunya berakibat kepada kemarahan bapak angkatnya,yaitu raja sekaligus tuhan Firaun.
…..singkat cerita pada akhirnya para tukang sihir Firaun dan raja Firaun sendiri mengakuinya, ” Aku percaya kepada Tuhan(Nya) Musa dan Harun….”
Desember 8, 2010 at 2:04 pm
Ada betulnya sih kata-kata dari Kompak itu.. Ilmuan juga orangnya Kompak ini..
Namun saya kasihan kepada semua yang memberi komentar juga penulis blog ini…
Cerita tentang Khidr ini tidak perlu lah di soal jawabkan kerena sebenarnya Allah ingin memberi pahaman kepada kita tentang Ilmu-ilmu Hakikat. Bukannya mahu kamu persoalkan siapa itu Khidr a.s.. Adakah kamu semua faham ilmu hakikat itu? Jika tidak, usah lah di bahaskan.
Mesej yang Allah hendak sampaikan melalui cerita ini ialah sebagai seorang Muslim, kita hendaknya senantiasa rasa hina diri kepada Allah kerena ilmuNya Maha Luas. Allah juga Maha Ganjil sebab itulah ada yang mendapat Karomah/Keramat yakni kesaktian. Kerena Para Rasul, Para Nabi, Aulia, dan wali-wali adalah orang-orang suci dan kekasih Allah.
Para Rasul & Nabi-nabi diberikan ilmu dari Allah dan ilmu ini dinamakan sebagai wahyu. Ada 2 cara ilmu yang Allah sampaikan kepada mereka yaitu:
1. Ilmu melalui perantaraan yakni dari Allah kepada Malaikat seterusnya kepada Rasul, dan
2. Ilmu secara terus yaitu dari Allah kepada Kekasihnya.
Para Aulia & wali juga diberi ilmu terus dari Allah dan ilmu ini dinamakan Ilmu Laduni. Hal ghaib ini termasuk dalam ilmu Hakikat. Jika semua pembaca tiada ilmu ini, sukar sekali untuk dijelaskan. Kerena anda tidak akan faham. Jika kamu adalah ahli syariat, dan kamu mahu mentafsir/memberi penjelasan tentang hal-hal ilmu hakikat, penjelasan kamu akan jadi tidak betul. Ini kerena ilmu hakikat ini sukar difahami oleh fikiran.
Contohnya tentang hantu atau puntianak, ada yang percaya ia ada, namun ada juga yang katakan ianya karut semata-mata. Paling sedih jika yang katakan karut itu orang yang mempunyai ilmu agama. Hantu ini adalah sebahagian dari tentera Iblis/Syaitan. Kenapa tidak mahu percaya in? Mereka mahu rosakkan manusia agar sama-sama masuk ke dalan neraka. Kita hendaklah percaya adannya hantu ini, namun adalah salah dari segi hukum agama jika kita memujanya. Yang berhak dipuja dan dipuji hanya Allah Azzawajalla.
Nabi Musa as sebelum belajar dengan Khidr, ialah seorang yang mempunyai ilmu Syariat yang tinggi. Ilmu syariat yang tinggi ini juga boleh melibatkan hal-hal ghaib/batiniah, tetapi tidaklah sehebat Ilmu Hakikat. Ilmu Hakikat ialah satu ilmu yang mana kelebihannya seseorang itu boleh tahu masa depan orang lain, tahu nasib seseorang walaupun orang itu tidak dikenalinya, dan seolah-olah tahu takdir seseorang seperti yang tertulis di Loh Mahfuz. Ini kerena mereka yang menguasai Ilmu hakikat ini sebenarnya mengetahui hal-hal tersebut melalui Allah. Inilah yang di namakan Ilmu Laduni.
Sabda Nabi saw:
“Al-Quran itu ada dua. Pertamanya zahiriyah dan keduanya batiniah/ghaib/tidak nampak.”
Allah mahukan manusia itu yakin dengan Rukun Iman yang 6. Kesemua rukun ini semuanya merujuk kepada hal-hal ghaib/tidak nampak.
1. Beriman kepada ALLAH SWT- Allah itu ghaib
2. Beriman kepada Malaikat-malaikat – Malaikat itu ghaib
3. Beriman kepada Kitab-kitab – kesemua kitab-kitab ini diturunkan melalui ghaib samada melalui perantara atau secara terus kepada Rasul-rasulNya
4. Beriman kepada Rasul-rasul – Rasul telah tiada, hanya kisah-kisah di dalam Al-Quran sahaja. Yang ada hanya ruh sahaja, maka Ruh ini pun ghaib/tidak nampak
5. Beriman kepada Hari Kiamat – Har Kiamat itu ghaib.
6. Beriman kepada Qada dan Qadar – ini pun ghaib.
Apabila seseorang itu yakin dengan hal-hal ghaib dan pelik-pelik dan menyeru agar manusia itu memandang Allah, maka makin Yakin lah dia kepada Allah. Makin takutlah dia kepada Allah. Makin banyaklah taubatnya pada Allah. Maka makin kenallah dia akan Allah itu. Kenal Allah juga dinamakan Makrifat.
Apabila seseorang itu kenal Allah, ia dikatakan telah makrifat kepada Allah. Dengan izin Allah, akan bercahayalah Nur Muhammad yang ada dalam setiap Muslim itu sendiri. Kecerahan nur ini memberi faedah kepada seluruh umat manusia.
Kesemua Ilmu Syariat, Tarikat, Hakikat dan Makrifat ini terkandung di dalam satu Ilmu besar yaitu Ilmu Tasauf.
Sambungan Cerita Nabi Musa A.S. dan kaitan dengan Ilmu.
Selepas Musa as belajar dari Khidr as, Musa telah menguasai ilmu Hakikat. Oleh yang demikian Musa telah kenal dirinya dan Allah sebenarnya. Selepas itu Kecintaan Musa pada Allah sangat dalam sehingga Musa ingin melihat wajah Allah. Dia memanjat ke bukit Sina dan berkata untuk melihat wajah Allah. Allah berkata bahawa Musa tidak dapat melihat wajahNya, kerena nescaya hancur menjadi debu Musa itu. Musa enggan mengalah, dan bermohon sebanyak 3 kali. Akhirnya kerena kecintaan Musa pada Allah sangat dalam, Allah perkenankan Musa melihat cahayaNya sahaja dan setelah itu hancur leburlah pakaian Musa. Musa sendiri tidak hancur kerena Allah memberi rahmatnya. Setelah itu Musa seakan-akan orang gila berlari-lari tanpa pakaian ke tempat ibadat (masjid) untuk menyeru agar manusia Memandang Allah. Musa telah kenal dirinya dan kenal Allah. Musa telah makrifat pada Allah.
Firaun juga adalah murid kepada Khidr a.s. Firaun dan Musa a.s sama-sama belajar tentang ilmu ketuhanan dengan Khidr. Namun setelah Firaun mengenal Allah dan tahu rahsia-rahsiaNya, Firaun egois, menurut nafsu dan mengikut hasutan syaitan lalu dia mendabik dada. Musa memanjat Bukit Sina untuk bertemu Allah, namun Firaun membuat satu menara tinggi dan naik ke puncak menara itu lalu mengaku bahawa dirinya Tuhan.
Mesej dari Kisah Musa a.s dan Firaun
Dari cerita ini, Allah tunjukkan pada kita bahawa ketinggian Ilmu seseorang itu perlulah sentiasa sujud padaNya, buanglah sikap ujud, riak dan sumaah. Hal ini banyak sekali di ulang di dalam Al-Quran. Ambillah cerita ini sebagai pedoman untuk kita tidak menjadi sombong dengan ilmu yang kita miliki. Bermacam cara hasutan syaitan. Jika orang yang berilmu, maka syaitan akan menghasut seperti cara orang yang berilmu.. oleh itu hati-hatilah dengan tipu daya syaitan.
Februari 7, 2011 at 4:02 am
benar tuh akan pemahaman saudaraku ini….dan tak terlepas juga kita ucapkan allah bishawab…karena tepatnya hanya allahlah yang paling mengetahui
Juli 22, 2009 at 1:31 pm
Khidir AS Adakah NABI Ato WALI..??
Kalo NABI pastinya ada Kitab ato Suhuf,
Tapi Khidir mengajar nggak pakai kitab…
Makanya Khidir itu seorang WALI,
Ajarannya dinamakan Ilmu Laduni…
Maap itu cuma pahaman gue aja…
Agustus 3, 2009 at 12:54 am
drpd al mahdin ns,nabi allah khidir turun kebumi dizaman hijau sewaktu nabi adam hingga sekarang ia tiada ibubapa belum ada nama khidir itu nama yang diberi oleh manusia ia ada 32 watak/rupa ia menyampaikan ayat2 tuhan kpd sumua rasul terdahulu akhir zaman menyampaikan jalan ketuhanan kpd imam mahdi untuk semua manusia .kitab jalan ketuhanan tlh pun diturunkan,
November 2, 2010 at 11:50 am
bukan nabi atau wali tetapi Nabi Allah….alhamdulillah
Agustus 3, 2009 at 1:09 am
drp almahdin ns segala ilmu dipegang oleh nabiallah khidir memerintah alam putih bermula dari tahun 1400H,tanda jerebu meliputi dunia masa yang ditetapkan tuhan iaitu 129600tahun telah sampai maka Jalan Ketuhanan diturunkan ke dunia,kpd imam mahdi disampaikan oleh nabi allah khidir,kitab jalan ketuhanan adalah himpunan dari kitab terdahulu yang pernah diturunkan kpd rasul dijadikan satu untuk membawa manusia kembali ketempat asal di arasy
Oktober 19, 2009 at 1:09 pm
Sebenarnya di Al-Quran juga ada urutannya kok. Rasol dimana, Nabi dimana dan Wali dimana..Cuman yang jadi masalah adalah sebagian Ulama sekarang ada yang tidak menghormati Wali2 Allah padahal kalau saya sih mengerikan. Para Wali Allah itu ada yang hapal Hadis sampai dengan 300 rb. Ulama sekarang baru hapal beberapa Hadis saja sudah berani mencap dan menyalahkan Wali… mengerikan…
November 29, 2009 at 3:19 pm
kalau ingin tahu nabi khidir,datang aja ke padepokan “lalar gawe” di bk temenggungan rt 04 rw 01 bl bendo sidoarjo jawa timur.
Maret 14, 2011 at 2:54 pm
kenapa?? emangnya Nabi Khidir tinggal disitu??
Desember 1, 2009 at 1:04 pm
yang pastinya nabi hidlir itu adalah hamba allah yang diberi keluasan ilmu oleh Allah SWT. dalam bagian terakhir surat albaqoroh ayat 282 diterangkan “dan bertaqwalah kepada Allah niscaya Allah akan mengajarkan ilmu kepadamu”. maka bagi kita untuk bisa mendapatkan ilmu disamping belajar dengan tekun juga harus dengan taqwa kepada Allah.
Desember 29, 2009 at 2:22 pm
assalamu’alaikum…
saya sangat setuju bahwa KHIDIR A.S adalah seorang nabi..namun beliau di berikan kelebihan atas nabi MUSA A.S..bila nabi MUSA A.S hanya di berikan pengetahuan tentang ilmu SYARI’AT oleh ALLAH..maka nabi KHIDIR A.S di berikan ilmu HAKEKAT..olh krn itu para ahli FIQIH (SYARI’AT) dan para wali ALLAH (ahli ilmu HAKEKAT) akan selalu bertentangan..namun keduanya tetap memiliki satu tujuan mulia..yaitu menggapai RIDHO ALLAHU TA’ALA…
April 29, 2010 at 8:38 am
Salam semua .. Nabi ALLAH Khidir adalah seorang Wali Allah (kesayangan Allah). Beliau adalah Pemimpin seluruh kewalian. Dikurnia Ilmu Ketuhanan yg amat tinggi. Ilmu Laduni. Beliau adalah anak terawal Nabi Adam as. Beliau Penjaga air , elemen yg terbesar di dunia ini. Beliau masih masih hidup sampai sekarang kerana Allah mahu masih dunia ini dipenuhi dengan hamba2 Nya yg soleh. Jadi ditugaskan Nabi Khidir untuk memilih hamba2 yg dapat meneruskan Perjalanan Ilmu Ketuhanan yg Haq ini kerana tiada Nabi dan Rasul sesudah Nabi Muhammad saw. Segala macam Ilmu Allah dimiliki Nabi Khidir. Ilmu beliau ibarat menentang arus sehinggakan Nabi Musa sakit kepala memikirkan tentang ajaran Nabi Khidir apa entah lagi kita manusia ini yg maseh belum faham. Jadi amat bertuah sekali jika kita menjadi Khalifah terpilih untuk meneruskan menguruskan bumi Allah ini. Sekian. jika ada apa2 soalan boleh email saya di lamapunya@yahoo.com
Juni 7, 2010 at 2:11 pm
sila ke alamat berikut: http//:www.anugerahsepakat3m.com/kesedaran
harap baca dan renungkan…..
Juni 7, 2010 at 2:15 pm
dalam ramai nabi, siapa antara yang mendapat gelaran Nabi Allah? Renungkan
Agustus 5, 2010 at 4:33 pm
kepada semua yang mengaku islam,,pertanyaan saya cuma 1:apa sih beda tuhan ma ALLAH???
November 8, 2010 at 3:25 am
di dalam islam tdk ada yg namanya tuhan ..akan tetapi yg ada hanyalah Allah
Agustus 9, 2010 at 2:26 am
lawati website ini…
anugerahsepakat3m.com/kesedaran
baca dan hayati serta kenali sebenar2 Nabi Allah Khidir
September 27, 2010 at 3:34 am
Ass wr wb.. di antara kalian mungkin akulah yg sangat bodoh.. Sy brpendapat bahwa: setiap manusia sdh d berikan Allah, kelebihan dan kekuran masing2.
September 30, 2010 at 12:29 pm
mz
makin tambah mmbingungkan antara kisah khaidir dan musa yg mana musa belajar kepada khaidir,mungkin sekira nya ada yg dapat menjelaskan kisah tersebut beserta hadist nya…terima kasih..
Oktober 17, 2010 at 3:32 pm
salam.apakah hubungkait dan signifikan 3 perkara ajaib yg dilakukn nabi khidir dengan kehidupan nabi musa ?
Oktober 18, 2010 at 9:34 am
aslam!!! aku belum begitu tau tentang nabi khidir, dan aku jga mengetahui kisah2 nsbi musa hanya dari cerita dan sekilas dari Qur’an.
jadi aku jga menunggu jwbn dari pertanyaan ukhti sayyidah…….
November 7, 2010 at 5:12 am
Buat sy kl ada nabi bs kebal api,belah laut,hidupkan org mati bkn berarti nabi muhammad derajatnya lebih rendah begitu jg kl para wali pnya kelebihan bkn berarti para nabi lebih rendah krn kelebihan rosulullah itu manusia luar biasa yg mampu menjadi org biasa dlm menangani masalah untuk diikuti
November 26, 2010 at 3:42 am
itu semua komentar anda, pendapat anda ,pemikiran anda,nurani anda,nafsu anda, kalao allah mehendaki terjadlah, tahukah kamu yang dikehendki allah. kita tidak tau apa apa tidak punya apa apa. wallohuallam.
Januari 18, 2011 at 3:55 am
Pagi semuanya,saya tertarik dgn adanya komentar tentang Khidir.memang saya adalah seorang Non-Musli tetapi saya sangat terkesan dengan cerita2 ini & sebelumnya saya meminta maaf pada semuanya klo memang saya tdk begitu mengenal siapa itu Khidir? Tetapi saya mengetahuinya ini semua dari teman2 saya yg Muslim bahwa menurut cerita Khidir itu adalah seorang Nabi yg pernah bertemu dgn Nabi Musa & bahkan pernah bertemu dgn Nabi Muhammad SAW+sahabat2 Nabi serta para Imam2 besar yang ada Arab/Timur Tengah.
Siapapun Dia ( Khidir ) yang telah diperdebatkan disini,apakah Nabi / Wali? Dia tetap sebagai Mahluk Ciptaan Tuhan/Allah yang diberikan secara berkelebihan dalam Ilmu,Umur,dll.
Perlu diingat kepada semuanya bahwa sesuatu Rahasia Allah/Tuhan Tidak ada satupun manusia maupun mahluk yang dapat mengungkapkannya….wallohu a’lam
Januari 27, 2011 at 5:41 am
terima kasih atas ilmu nya
Januari 27, 2011 at 7:54 am
Apakah Nabi Khidir AS itu seorang Nabi Allah atau seorang Wali Allah, nggak ada siapa yg bisa tahu, mengenali akan keberadaannya itu Nabi Khidir AS. Nabi Musa AS seorang Nabi Allah, berdarjat Kalamullah, lagi ada Mukjizat tongkat sakti King Cobra, lagi ada Kitab Taurat, lagi ada ramai Ummatnya, itu pun maseh nggak bisa kenal siapakah itu sebenarnya Nabi Khidir AS…
Jika Nabi Musa AS benar2 mengenali siapakah Nabi Khidir AS itu, nescaya Nabi Musa AS akan terus berjalan patuh menuruti jalan2nya dan perguruannya dgn seorang Hamba. Namun Nabi Musa AS telah terputus perguruannya sebelum cukup edahnya. Siapakah sebenarnya itu Hamba? Seorang Hamba Allah itu nggak pernah mengeluh banyak bertanya apa itu Urusan Tuhan-Nya. Seorang Hamba Allah hanya menjunjong titah menuruti perintah Tuhannya Allah…
Barang siapa mahu tahu dan ketemu itu Nabi Khidir AS, makanya seharusnya dia mencari dahulu jalannya itu Hamba, seorang “Hamba Allah Yg Beriman”. Bermula kehadirannya seorang Hamba itu tatakala dianya “Hadir” di”Pertemuan Dua Lautan”. Pada Nabi Musa AS ada itu Hamba, pada “anda yg Islam” ada juga itu Hamba. Oleh itu carilah dahulu itu Hamba. Setelah anda ditemui itu Hamba, maka turutilah jalannya itu Hamba….
Engkau berjalan aku pun berjalan, namun engkau dan aku nggak pernah seiring sejalan. Jalannya engkau berputar belit bengkang bengkok banyak berliku2nya jalan. Jalannya aku hanya “Sepuluh Jalan” tetapi jalannya aku jalan lurus – Ehdinassirotalmustaqim… Itulah jalannya aku Si-Hamba….
Maka sebenar2 Hamba Allah Yg Beriman itu, itulah Nabi Muhammad SAW. Maka sebab itulah nama Baginda SAW itu Muhammad bin Abdullah (Hamba Allah)…
Sekian, sekadar buat renungan semata….
Allahu’alam & Wassalam….
Maret 23, 2011 at 3:07 am
bagi saya tidak perlu mendebatkan nabi Khidir balya bin mulkan wali atau nabi, tetapi sebagai rujukan dari kitab A fathur rabani dari syekh abdul qodir jaelani dijelaskan bahwa khidir dan ilyas adalah nabi, yang memiliki umur yang panjang. Mereka tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi beliau dapat melihat manusia. Beliau terhizab dari pandangan manusia, terkadang makan minuman tokoh sekaliber Nabi Khidir makan dan minumannya dari surga. Mereka di ciptakan sebagai rahmatan lil’alamin, berkat keberadaan mereka bumi menumbuhkan tanaman-tanaman subur, dan Allah tidak menimpakan bencana besar ketika Beliau berada ditempat tersebut
April 8, 2011 at 2:48 am
assalamualaikum wr wb, sebelumnya saya berterima kasih tuk artikelnya. sangat jelas dan sangat bermakna.
hikmah yang saya tangkap dari cerita nabi musa a.s dan khidir a.s adalah, bahwa Allah mengingatkan kepada kita, dan melalui Nabi Musa a.s , bahwa kita sebagai manusia, sebagai nabi sekalipun, tidak luput dari kesalahan kesalahan. Untuk tidak sombong dan bangga akan diri kita berkeyakinan bahwa kitalah yang paling hebat. Karena, Segala sesuatu di bumi dan di langit ini tidak lepas dari sunatullah, karena Allah lah yang paling hebaat, dan Allah yang paling benar.
Adalah Lucu dan betapa rendahnya oknum2 yang beranggapan bahwa wali lebih mulia dari pada nabi. ini mah cuma mau cari gampangnya, dengan menjadikan alasan untuk membenarkan tindakan2 “mereka” yang tidak mau repot, atau tidak mengikuti ajaran2 Rosulullah S.A.W. Rosul sangat sedih , karena “mereka” (oknum2 ini) tidak akan mendapatkan syafa’at dari Allah. Karena Di antara syarat mendapatkan syafa’at adalah, mengikuti syariah nabi Muhammad S.A.W. Masak kita mau membikin sedih beliau ? ?
Wong disaat terakhir sakaratul maut, yang di khawatirkan oleh baginda rosul adalah umatnya ?? ” umatku… umatku … umatku.. ??
Terima kasih untuk penulis untuk pelajaran yang berharga ini. Wassalam
April 10, 2011 at 3:21 pm
itu sih sindiran buat gusdur..
April 13, 2011 at 6:15 am
Sekarang begini ajh. . .itu smua urusan allah s.w.t .skrg qt mkrin diri kta sndri aja,apakah qta dah bener atau blum. . .dan 1 lg ilmu2 allah s.w.t tdak smua y bsa kta fikr kn dngan logika ,krna ilmu allah s.w.t luas dri pda langit n bumi,jika allah s.w.t sudah brkhendak tdk ada 1 pun mahluk y yg bisa menghalangi y .ass.
April 25, 2011 at 2:40 pm
Siapa anda wahai penulis yg berada di urutan atas?
Anda merasa lebih pintar daripada ulama?
Anda adalah contoh orang pintar yg sangat mbelinger.
Agustus 3, 2011 at 3:34 pm
wali/nabi yg tau hanya allah…yg pasti dia orang pilihan dan dekat dgn allah
kalau mau tau tanyakan langsung dg allah…
karena menurut manusia sering salah..
makanya usahakan agama itu tau sama allah…jadi mudah untuk menjawabnya…
sudah kenal blm dengan allah???????????
carilah……insya alllah kamu ketemu jawabannya…amin ya rabb
Agustus 5, 2011 at 9:47 am
Perbedaan itu indah
September 1, 2011 at 11:40 am
Sebenarnya, tiada seorang manusia yg tau mksud dn tujuan untuk apa ALLAH menciptakan apa yg ada didunia ini, dlm kehidupan kta sehari-hari manusia menumpukkan semua kesalahan kepada iblis, berbeda dgan pendapat saya, didalam hdp didunia ini sulit siapa yg harus dipersalahkan iblis, setan, dan jin tiga diantaranya pumpunyai teka-teki yg sulit diungkapkn oleh manusia, hanya ALLAH yg tau segala rahasia itu!!!!!
September 1, 2011 at 1:38 pm
Salam bahagia, semoga kita semua selalu diberikan rahmatnya.dn selalu dilindungi dari segala-galanya, tak ada gunanya kita berdebat soal agama karna ahirnya akan menimbulkan pertikaian, yg terpenting kita selalu intropeksi diri sendiri, karna pada kenyataannya kita sebagai manusia tak ada yg sempurna, pepatah mengatakan bagaimana bisa memimpin org lain, selama hidupnya dia tidak bisa memimpin dirinya sendiri, yg terpenting pimpinlah diri sendiri dahulu, setelah bisa memimpin diri sendiri barulah kita bisa memimpin org lain!!!! sebelumnya saya minta maaf kepada anda2 semua, karna saya juga masih banyak kekurangannya!!!!!!! wassalammualaikum warohmatullah!!!!!
September 24, 2011 at 8:36 pm
apakah ada dalil yg mengatakan kalau nabi isa.a.s.masih hidup?setau sy.ajaran islam sdh sempurna?.
September 27, 2011 at 9:46 am
perbanyak sholawat…insya allah anda semua tidak akan bingung..blum wktny anda semua bicara tentang gaib…jgn menerka2..anda bisa sesat
Oktober 6, 2011 at 9:05 pm
Assalamualaikum wr. wb.
Menurut pemahaman saya yg masih awam, nabi khidzir itu adalah nabi. Ada banyak nabi yg di beri kelebihan oleh Allah swt, namun yg wajib d ketahui hanya 25 Dan d antara 25 nabi tersebut Ada yg di golongkan srbagai rasul. Yaitu para nabi yg kepadanya d turunkan kitab suci untuk dirinya Dan umatnya.
Jika ad yg pernah bertemu nabi khidrir bukan berarti nabi khidir masih hidup. Pada saat isra’ mi’raj rasulullah saw. Jg bertemu dg nabi” sebelumnya yg tentunya sudah meninggal.
Semua itu atas kuasa Dan kehendak Allah swt.
Oktober 7, 2011 at 8:10 pm
Salam saya berkeyakinan
khidir adalah seorang nabi, musa seorang nabi dan rosul juga termasuk ulil azmi, abubakar siddiq adalah sahabat nabi muhammad saw, abdul qadir adalah seorang wali, aa gym seorang kiyai, jefri al buhori seorang ustad, dan si wahyu rock n rol seorang santri, semuanya berusaha untuk bertakwa dan beriman dengan laailaahailalloh muhammadurosululloh begitupula dengan nabi isa, imam mahdi, nabi ilyas, semuanya menuju takwa dan iman dengan laailaahaillaloh muhammadurosululloh,
semoga bermanfaat amiiin, mohon maaf bila ada kesalahan, kebenaran hanya pada alloh dan kesalahan itu semata karena kelalaian dan kebodohan saya wasalamualaikum
Oktober 9, 2011 at 9:44 pm
ass..w.b.. yg termasuk NABI,ROSUL,WALI,Ulama,kyai,ustad,santri,semuanya termasuk kekasih ALLAH SWT,Tinggal kita manusia2 jika ingin menjadi KEKASIH ALLAH SWT,harus mencontoh seperti halnya diatas,atau mungkin sebaliknya,itu tujuan kenapa kita di ciptakan dimuka bumi ini.agar kita kelak tau mana yg benar mana yg salah pada saat di AKHERAT kelak..Ashaduallaillah haillewlloh wa ashamdu ana muhhamad darosullewlloh,itulah kuncinya untuk dapat tau rahasia islam.amin yaroballallamin.
November 24, 2011 at 6:56 pm
Salam……
Ilmu allah itu luas dan tidak ada yg bisa mengetahui,tetapi hanya allah pula yg dpt memberitau tentang ilmu2 nya,banyak orang menkaji aqur’an tapi sedikit orng melakukan cara mendapatkan alqur’an,rukun islam yg ke-2 mempercayai kitap kitapnya.wassalam.
Desember 29, 2011 at 4:20 am
ilmu manusia seperti setetes air di lautan.
Berhubung dgn karomah ataupun mukjizat yg di berikan Allah kepada hamba2 yg saleh jika Allah menghendaki pasti terjadi.
Ketika para wali Allah di beri keistimewaan luar biasa tak perlu di persoalkan .
ketika nabi besar muhamad saw di kepung orang qurasy hendak di bunuh di dalam rumahny sendiri..rasulallah meminta syadina ali menggantikan beliau tidur di tempat tidur beliau.Allah menyelematkan beliau dng cara menutup pandangan mereka (di buat tdk kelihatan oleh Allah alias hilang)sehingga beliau selamat dari rencana busuk tsb.
Begitu pula para wali Allah ada yg di beri keistimaan seperti itu.
Hanya saja kita salah kaprah dg mencari keistimewaan tersebut dgn bertapa misalny kadangkala sampai keluar dari kaedah keislaman yg sebenarny.
Para nabi dan wali mereka di berikan keistimewaan tsb bukan karena mereka menginginkan tp atas kehendak dari yg Maha Berkehendak
Januari 2, 2012 at 12:37 pm
Hmmm…
– Syeh Abdul Qodir Jaelani al Baghdadi…
– Syeh Abdul Qodir Jaelani Qodasollahu Sirrahu…
– Syeh Abdul Qodir Jaelani bin Hasan wal Husain ..
– Ilmu Ladona…
– Ilmu Ladoni…
– lmu Laduni…
Januari 11, 2012 at 5:08 pm
Tidak ada yang berhak di sembah me lainkan allah muhamad itu utusan allah ,umat ahir zaman umat yang terbaik ,insah allah
Februari 19, 2012 at 2:01 pm
alchamdulillah. .
Smg . . Smua penjabaran itu ,jd kan qt sbg studybanding..dan motifator atas sgl pemahaman. . .
Februari 19, 2012 at 2:07 pm
chamdan _wa syukron
barokallohu ta’ala bihadzihil maqoolah ,
alaa ichwanina wa achwaatina.,
Februari 24, 2012 at 8:12 am
saya manusia bodoh. tpi walaupun saya bodoh.saya sllu yakin akan ada nya nabi para rasul dan para wali. karena kita selama ini tidak pernah menyadari akan ilmu nya alloh itu betapa sangat luar biasa dlm arti ilmu nya alloh tidak mampu kita tebak. yg jls sih kita sbagai umat muslim yakin benar benar akan ciptaan nyadan kita menjalan kan perintah nya?
tolong yh apbila kata kata ku ini tdk berkenan mohon di maafkan karena itu tadi saya adalah manusia bodoh.tdk ada apa apa nya………..,wassalam
Maret 20, 2012 at 4:34 pm
wah berarti hebat nabi khidir,masa sich dia masih hidup?lalu sekarang tugasnya apa kalau dia masih hidup?kan semuanya sudah diperbaikki oleh Nabi Muhammad swa. he…he….he…he…ha…ha…ha…ha…ha…he….hmmmm..
Juni 17, 2012 at 7:57 pm
[…] Rujukan posted by Blogger at 3:32 PM 0 comments […]
Juli 13, 2012 at 11:15 am
اسلام عليكوم وراحمة الله وباراكته
sebelumnya saya minta maaf.saya manusia bisa yang tak mempunyai apa apa setes ilmupun saya tidak memiliki.jadi saya disini mau mengajungkan jempol pada anda semua,bahwa anda semuanya benar dan pintar.
bisa mengetahwi,bisa menjelaskan sesuatu yang sudah ada sebelum anda lahir di dunia ini…..
dalam hal ini saya ada pertanyaan,
bisakah seseorang menceritakan pada saya tentang rasa yang ia rasakan dengan detail dan jelas tampa ada yang terlewatkan,atao rasa sakit yang anda rasakan,kepada seseorang,atau mungkin memperlihatkan sesuatu yang anda lihat kemarin pada seseorang…..
sekali lagi saya minta maaf.kita adalah hamba Allah yang hidup dengan sifat hayatnya,dan mengetahwi dengan sifat ilmunya,
saya anda sebenarnya tidak ada apa apanya yang ada hanya ALLAH knapa sih masih ada yang lain…..
Wassalam…….
Agustus 7, 2012 at 7:26 am
kuasa allah yang maha besar
Agustus 28, 2012 at 7:44 am
ya ampun, penulis dg pembaca sama saja watak’e.. udur, keras kepala, gengsi, menang sendiri, gk mau kalah,.. belajar saja, gk usah debat. baiknya kt sama2 belajar akhlak nabi MUHAMMAD. SAW dlm semasa hidup beliau, ws tak jamin komplit ilmune.. sek sabar lan ikhlas, ok ?
Agustus 28, 2012 at 8:10 am
oh iya, ada baiknya kt bersama belajar.. coba kt belajar dr kisah nabi musa dan nabi khidir, di situ kan ad pesan dan wasiat dr nabi khidir untuk nabi musa.. nah moga2 kt bs mengendalikan hawa nafsu, malu dong masa’ debat trs..
November 21, 2012 at 12:09 pm
Tulisan yang anda buat kayaknya nyindir-nyindir seseorang. Buat penulis ada baiknya tidak usah menilai orang lain. Anda tidak berhak untuk menilai makhluk Allah SWT yang bukan menjadi kewenangan Anda. Diam itu lebih baik dari pada menambah dosa. Ilmu kita tidak ada apa2nya dengan ilmu Allah SWT yang rahasianya tak terbatas. Ujub atau merasa pintar adalah sifat setan yang selalu menjerumuskan manusia agar mengikuti hawa nafsunya. Beristighfar dan mohon ampun kepada Allah SWT itu lebih baik daripada berdakwah tapi masih ada unsur ujub. Mohon maaf hanya mengingatkan (jangan marah).
Desember 16, 2012 at 10:30 am
org2 indonesia memang bodoh dan mudah dibodohi. maka nya dijajah belanda 350thx.
Februari 3, 2013 at 4:06 am
Siapa Waliullah hanya Allah punya kuasa mengangkatnya. Kalau manusia yg mengngktnya ya spt ini lh ind0nsia.semua Apa yg d lakukkn p0k0knya d mata pngikkkutnya p0nten 10 wal0pn brtntngan dg syariah sekali pun. Udhlh dk ush d prpnjang saling memaafkn sja
Februari 3, 2013 at 4:11 am
Siapa Waliullah hanya Allah punya kuasa mengangkatnya. Kalau manusia yg mengngktnya ya spt ini lh ind0nsia.semua Apa yg d lakukkn p0k0knya d mata pngikkkutnya p0nten 10 wal0pn brtntngan dg syariah sekali pun. Udhlh dk ush d prpnjang saling memaafkn sja
Februari 10, 2013 at 1:59 pm
cakep….!,ternyata masih banyak ahli fikir di negeri ini subhanalloh…..!
April 4, 2013 at 9:39 am
maaf…,mungkin kata kata saya agak aneh,saya perna dengar..ada orang bilang kalau NABI sama WALI sebenarnya sama,hanya beda zamannya saja.
April 7, 2013 at 12:40 pm
Jelas sekali prbedaan antara Nabi dan wali,derajat seorang Nabi diatas semua wali,kalau wali sama dg Nabi itu berarti sampai sekarang masih banyak bermunculan wali2,dan itu berarti masih banyak nabi2,padahal kita semua yakin dan percaya bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi termulya dan terakhir.Jadi pernyataan bahwa Nabi sama dg wali itu salah besar.Dan satu hal lg yg perlu diperhatikan,bila ada orang mengaku dirinya wali,apalagi kalau berani mengaku “nabi”,dia benar2 wali syetan yg terkutuk.
Agustus 11, 2013 at 8:28 pm
Ngapain direpotin.pakek ribut lagi.duh kayak anak kecil ngejar layangan aja.simak ya! Nggak mau nggak maksa,tapi yang rugi bukan saya loh.
Nabi SAW bersabda:”kewalian adalah bayangan kenabian,dan kenabian adalah bayangan ketuhanan”.jk dimaknakan(bukan arti ya lau). Karena nabi tlah ditutup,maka kesempatan sampai berjumpa dg sang khalik diberi pangkat wali(wakil tuhan/penolong agama)dg memakai mata kasyafx dan diberi kelebihan sesuai maqam kewalianx. Nabi=wahyux utk sendiri,spt nabi khidir as.supaya minum ainul hayat,dll(jk skrg bayangan nabi thd.para wali tingkat bawah/cm menjaga air,angin,dll atau tugas tdk ada hub dg manusia)
rasul=untuk diri dan umatx(bygnx rasul adl para wali yang tlah mencapai maqam atas,spt wali qutub/pemimpin para wali,wali aimah/pembantu wali qutub,wali autad/wali pasak,penahan 4 mata angin). Kalau kita,apalagi mau jd bayangan nabi,mau jd bayangan wali pun atau bayangan bayanganx wali atau seterusx. Ini petax
al-khaliq–rasul&nabi–auliya’–sahabat auliya’–tabi’in auliya’,dst. Jk m0 cari peta rantai agama islam,nich jg cantumkan.
Allah SWT–>malaikat jibril–>rasulullah saw–>sahabat nabi–>tabi’in–>tabiit tabi’in-dst hingga keulama(…tabi’in=muridxmurid…..) dah jgn dbat lagi yah.maaf jk da keliru,nmx manusia.pasti px salah donk.beda dg you,cari bener sendiri.
Agustus 30, 2013 at 5:16 am
Dari TERNATE.
Bis”millahhirrahmanirrahim… As, Wr, Wb.
Saya memohon ampun kepada Allah yg Maha ESAH dan mohon maaf kepada semua teman-teman.sedikit tukar pemahaman atas kelebihan ilmu-ilmu kalian semua.
Sebenarnya. menyangkut pengertian-pengertian AlQur-an secara Mutasabihat itu wilayah para ulama tasauf atau ayat-ayat yg samar artinya diluar sariat (hukum) itu dikembalikan pada akhlinya, sehingg kita hindari interperetasi yang mengambang dan keluar dari maksud dan pengertian hakikat AlQur-an itu sendiri.kisah yang paling sarat kegaiban dalam Surat alkuran itu bertumpuk pada surat AL-Qofi, sampai-sampai Rasulullah berjanji akan menceritrakan kisah ini kepada peperapa kaum kafir Ia Rasul SAW, jadi lupa, hingga Allah meningatkan pada Nabi SAW, bahwa jika ia berjanji
jangan lupa mengucapkan insa Allah.
karena wilayah yang gaib bukan kuasa Muhammad Yang Lahir, tapi kuasa (Muhammad yang Gaib) . Muhammad yang gaib itu sebelum di lahirkan beliau sudah berperan penting dalam memberikan bimbingan kepada Nabi Adam-dan semua nabi seterusnya, sampai pada lahirnya nabi Isa AS. Namun beliau belum datang waktunya disempurnahkan sekalian jasadnya sabagaimana di lahirkan, nanti setelah berakhir nya Isa As, baru Allah sempurnakan wujudnya,
Kaitannya dengan siapa khidir seberarnya. keterangan-keterangan sebelumnya mendekati hakikat kebenaran ada yang menulis “semisal kidir itu”, (Insan Kamil) apa itu “Insan Kamil” yaitu orang-orang arif billah yang tingi kesolehaan hinga Allah membimbingnya dengan cahaya, cahaya apa? cahaya bermakrifat kepada Nabi SAW.tidak mungkinlah seorang nabi mengenal akan hakikat Allah kalau tidak melalui yang mulia Rasulullah SAW.kecuali nabi Muhammad sendiri dalam isra wal mi’raj lalgsung kepada Allah. singkatnya musa dapat mengenal Allah dengan kehadiran Nur (cahaya) Rasulullah Saw.
kesimpulannya. Sementara nama kidir As dalam Surat AlQaffi itu nama yang disamarkan atau disimbolkan oleh para sahabat dan ulama dijaman itu karna menyangkut rahaisa Allah dan Rasulnya. pertanyaannya lalu siapa kidir yang dimaksud Nabi Saw dalam hadisnya. menurut Nabi SAW. Dia adalah berasal dari “anak” atau (sala satu) dari keturunan Nabi nuh AS. ia ini pulah di bimbing oleh cahaya Rasullullah SAW di alam spritual sebelum nabi di Lahirkan. dialah dikususkan Allah Dan Rasullullah untuk membimbing manusia mengenal Nabi (Allah SWT dan Rasullullah SAW) ketika para nabi dan rasul sudah tiadak ada lagi di dunia ini. bimpingan ilmu marifat tingkat ini, di berikan khidir atas isin Allah dan Nabi Muhammad, setelah melalui beberapaa tahapan ilmu marifat dari para kiyai atau ulama, setelah semua telah selesai maka bukan urusan kiyai atau ulama lagi melainkan urusan Khidir AS, atas isin Allah dan Rasulullah SAW.
perlu diketahui pencerahan tentang hal-hal gaib ini sebenarnya menjadi tanggung jawab , urusan dan tugas ulama, namun karna ini penting maka dengan segalah keterbatasan mari kita damai dan bijak untuk merendahkan hati demi Allah Dan Rasulnya. demikian sepintas pandangan muda-mudahan bermanfaat bagi saya. mohon ampun kepada allah hamba berserah diri atas segalah ketidak tahuan, amin asalammualaikum wr,wb.
Desember 14, 2013 at 11:10 am
Nabi khidir tetaplah nabi•kedudukanya sebage penuntun dan pegingat•kalo soal bagus mana diantara para nabi•itu hanya tuhan yg tau •
Desember 20, 2013 at 8:07 am
assalammu’alaikum sedulor…
maaf aq komen ni biar gk ada perselisian yang akirnya timbul perpecahan..
satu.. yang baik di pakai n yg buruk kita singkapi, n jangan saling mengumbar pengertian n di jadikan perdebatan yg membuat lemah diri sendiri….
dua.. yg penting mau menjalankan apa yg di perinta n menjau apa yg di larang, n jangan pengertian aja yg di tumpuk setingi gunung lalu di ecer2 kayak jual makanan…
tiga.. pahami diri sendiri dulu biar jelas n masukan diri dulu kedalam air yg dalam biar merasakan buahnya,, nanti merasa malas bicara seperti ini..
orang beragama itu tentram damai, indah, ngayomi jadi orang islam itu ngayomi dan pada siapapun kita harus ngayomi..
kalau kita gak melajari agama dengan benar maka membuat resa/bahan tertawaan orang2..
menghayati al-Qur’an dan sunah Rasul itu dengan hati dan bukan dengan akal saja..
kadang orang itu terpeleset bukan karena orang itu bodoh tapi karena di kuasai akalnya saja…
buat apa kita menggaji banyak2 kitab tapi hanya untuk dihafal saja?…
Desember 20, 2013 at 8:13 am
assalammu’alaikum sedulor…
maaf aq komen ni biar gk ada perselisian yang akirnya timbul perpecahan..
satu.. yang baik di pakai n yg buruk kita singkapi, n jangan saling mengumbar pengertian n di jadikan perdebatan yg membuat lemah diri sendiri….
dua.. yg penting mau menjalankan apa yg di perinta n menjau apa yg di larang, n jangan pengertian aja yg di tumpuk setingi gunung lalu di ecer2 kayak jual makanan…
tiga.. pahami diri sendiri dulu biar jelas n masukan diri dulu kedalam air yg dalam biar merasakan buahnya,, nanti merasa malas bicara seperti ini..
orang beragama itu tentram damai, indah, ngayomi jadi orang islam itu ngayomi dan pada siapapun kita harus ngayomi..
kalau kita gak melajari agama dengan benar maka membuat resa/bahan tertawaan orang2..
menghayati al-Qur’an dan sunah Rasul itu dengan hati dan bukan dengan akal saja..
kadang orang itu terpeleset bukan karena orang itu bodoh tapi karena di kuasai akalnya saja…
buat apa kita menggaji banyak2 kitab tapi hanya untuk dihafal saja?…
April 18, 2014 at 2:05 pm
assallammualaikum,,,wr,,wb saya mau bertanya?,, aq ni orang awam setiap aq mau sholat aq sering rasaya kentut, pdhal da tau aq kentut apa da tolong jawabanya? apakah itu hya jebakan setan?,,,,,,tolong kirim lewat zmz sebsb bayak yang mau aq tanyakan ; 0877 9710 7756,,,,,,,,,,,,
wassalammualaikum,,wr,,wb…
Mei 19, 2014 at 11:20 am
hanya allah yg maha mengetahui.
Mei 22, 2014 at 4:05 am
bagus bagus bagus,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, setidaknya makin banyak komentar, makin banyak orang peduli dengan agama-Nya. mari memohon semoga Allah memberi petunjuk buat kita semua. sampai akhirnya semua Khusnul Khotimah. amiiiiien
Januari 21, 2016 at 10:40 am
Penulis iki mesti muhamadiyah